US AND THE WORLD.
Bagian ini membahas lebih jauh bagaimana kami peduli dengan keadaan sekitar dan fenomena yang terjadi di dunia.
Kejadian hangat atau isu dunia yang kami angkat adalah mengenai para albino dan Tanzania, Afrika. Apa hubungannya?
Namun lama-lama hal ini malah menggugah kita buat think deeper, kok bisa sampe segitunya yah.
Blogger, this is really true and bukan gurauan. Para albino di
Usut punya usut, ternyata kericuhan menyeramkan ini diprovokasi oleh para ‘orang pintar’ atau dukun setempat yang menyebut bahwa mereka bisa bikin masyarakat jadi kaya asal disediain persembahan darah dan manusia ‘berkulit putih’ alias para albino.
Wah! Gila banget kan tuh, gimana mikirnya yahh?
Mirisnya, korban – korban nggak berdosa emang udah banyak yang jatuh..
Here are some cases of ‘em:
- Selasa lalu, tanggal 2 Desember 2008, seorang cewek berumur 13 tahun bernama Elizabeth Husein tewas digantung oleh beberapa pria di Provinsi Shinyanga.
- Kamis, tanggal 4 Desember 2008, Ezekiel John, seorang pria berusia 47 tahun dimutilasi lantas mayatnya dimutilasi. Kaki dan tangannya ditemukan terpisah di dekat
Dan masih ada banyak lagi albino – albino yang udah meninggal dengan brutal di Tanzania, total udah ada 35 orang albino yang nyawanya dihabisi loh..!
Kasian banget
Kini, orang orang Albino di Tanzania harus pergi mengungsi demi tidak menjadi korban–korban berikutnya.
Mereka pergi ke sebuah pulau yang di mana tidak mengenal ilmu – ilmu jahat atau paham makhluk gaib yang awalnya didakwakan sebagai jelmaan mereka.
Menurut kita, hal semacam ini adalah keanehan yang terjadi di zaman seperti ini.
Di belahan bumi yang lain, orang mungkin sibuk membuat robot atau mungkin kegiatan memposting blog seperti yang sedang kita lakukan.
Tapi, di tengah masa di mana teknologi sudah serba maju seperti ini, ternyata masih ada juga orang – orang yang berpikiran tradisional dan mempercayai hal–hal kegaiban yang sayangnya tidak tepat.
Tentu aja kasian banget kan kalo pemikiran dangkal itu ujungnya malah memakan korban, sperti para albino yang disangka jelmaan hantu.
Let’s back to Our Only God, lewat postingan ini, Stephanie dan Yuventa pengen mengajak blogger semuanya untuk nggak mudah kemakan hal – hal semacam ini, lebih memperkuat iman, dan juga berbuat sesuatu buat mereka yang mungkin kaum marjinal atau minoritas.
‘Cuz this world would be more wonderful if we live in love...